Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Tata Cara Shalat : At-tahiyyat Akhir Dan Salam

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Tata Cara Sholat

Duduk At-tahiyyat Akhir
tata cara shalat attahiyyat akhir dan salam
Duduk At-tahiyyat akhir

Duduk at-tahiyyat akhir yaitu duduk dengan meletakkan pantat pada tempat duduknya dengan memasukkan kaki kiri di bawah kaki kanan yang ditegakkan pada ujung jari-jarinya, lalu tangan kanan diatas paha kanan dengan menggenggam jari-jarinya, kecuali jari telunjuk yang dikeluarkan menunjuk ke qiblat sebagai isyarat dan jari tengah bertemu dengan ibu jari. Adapun tangan kiri diletakkan diatas paha kiri dan ujung jari-jarinya menyentuh lutut. Dan duduk beginilah yang biasa disebut dengan duduk tawarruk.

عَنْ اَبِى حُمَيْدٍ اَنَّهُ قَالَ وَ هُوَ فِى نَفَرٍ مِنْ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ص: كُنْتُ اَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ ص رَأَيْتُهُ اِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ…، فَاِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ اْلاَخِيْرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَ نَصَبَ اْلاُخْرَى وَ قَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ. البخارى فى نيل الاوطار
Dari Abu Humaid, dan pada waktu itu dia berada dalam satu rombongan dari shahabat-shahabat Rasulullah SAW, ia berkata, “Saya adalah yang paling hafal shalatnya Rasulullah SAW diantara kamu sekalian, saya melihat Nabi SAW apabila bertakbir menjadikan kedua tangannya sejajar dengan dua bahunya, … Dan apabila duduk pada raka’at yang akhir (duduk at-tahiyyat akhir) beliau menjulurkan kakinya yang kiri dan menegakkan yang lain (kakinya yang kanan) dan beliau duduk pada tempat duduk beliau”. [HR. Bukhari, Nailul Authar 2 : 306].

Membaca doa di attahiyat akhir

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا فَرَغَ اَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ اْلاَخِيْرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ اَرْبَعٍ: مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرّ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. الجماعة الا البخارى و الترمذى فى نيل الاوطار
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian selesai membaca tasyahhud akhir, maka hendaklah mohon perlindungan kepada Allah dari empat hal : Yaitu dari siksa jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejahatan masiihid dajjaal (perusak yang menghabiskan kebaikan)”. [HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Tirmidzi, Nailul Authar 2 : 326].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدْعُوْ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ، وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. البخارى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW berdo’a (di dalam shalatnya) Alloohumma innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri wa min‘adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjaal. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah masiihid dajjaal (perusak yang menghabiskan kebaikan)”. [HR. Bukhari 2 : 103].

عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ اَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيّ ص اَخْبَرَتْهُ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَدْعُوْ فِى الصَّلاَةِ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ، اللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَ المَغْرَمِ. قَالَتْ: فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا اَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيْذُ مِنَ الْمَغْرَمِ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَقَالَ: اِنَّ الرَّجُلَ اِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَ وَعَدَ فَاَخْلَفَ. مسلم
Dari ‘Urwah bin Zubair, bahwasanya ‘Aisyah istri Nabi SAW mengkhabarkan kepadanya, “Adalah Nabi SAW biasa berdo’a di dalam shalat Alloohummaa innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri wa a’uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaal. Wa a’uudzu bika min fitnatil mahyaa wal mamaat. Alloohumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghromi. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masiihid Dajjaal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang)”. ‘Aisyah berkata : Lalu ada seorang yang bertanya kepada beliau, “Alangkah banyaknya engkau mohon perlindungan dari hutang, ya Rasulullah !”. Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya orang itu apabila berhutang (bisa menyebabkan) dia berbicara lalu berdusta dan berjanji lalu menyelisihi”. [HR. Muslim 1 : 412].

Di samping itu masih ada lagi lafadh doa yang lain yang tidak disebutkan di sini.

Keterangan :
Di dalam duduk at-tahiyyat akhir, kita membaca bacaan tasyahhud, shalawat dan doa, setelah itu mengucapkan salam, dengan demikian shalat itu telah selesai.

Salam

Setelah selesai berdoa, kita akhiri ibadah shalat kita dengan mengucap Salam dua kali. Yakni memalingkan kepala ke sebelah kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah kanan sambil mengucap salam “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh”.

Kemudian memalingkan kepala ke kiri sehingga wajah lurus memandang ke sebelah kiri dengan mengucap salam seperti tersebut di atas.

قَالَتْ عَائِشَةُ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَسْتَفْتِحُ الصَّلاَةَ بِالتَّكْبِيْرِ … وَ كَانَ يَخْتِمُ الصَّلاَةَ بِالتَّسْلِيْمِ. مسلم
Telah berkata ‘Aisyah, “Adalah Rasulullah SAW memulai shalat dengan takbir … dan adalah beliau menyudahi shalat dengan salam”. [HR. Muslim, juz 1, hal. 357].

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يُسَلّمُ عَنْ يَمِيْنِهِ وَ عَنْ يَسَارِهِ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ، حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدّهِ. الخمسة و صححه الترمذى، فى نيل الاوطار
Dari Ibnu Mas’ud bahwasanya Nabi SAW mengucap salam ke arah kanannya, dan ke arah kirinya : Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh. Assalaamu‘alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya. Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya) sehingga kelihatan putih pipinya”. [HR. Al-Khamsah, dan dishahihkan oleh Tirmidzi, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 332].

عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلِ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيّ ص فَكَانَ يُسَلّمُ عَنْ يَمِيْنِهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ. وَ عَنْ شِمَالِهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ. ابو داود
Dari ‘Alqamah bin Waail dari bapaknya, ia berkata, “Saya shalat bersama Nabi SAW, maka beliau memberi salam ke sebelah kanan dengan mengucap Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat dan berkah-Nya), dan ke sebelah kiri dengan mengucapkan Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah mencurahkan keselamatan atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya)”. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 262].


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Walimah

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Khitan

Hadits-hadits Tentang Taubat

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan