Posts

Showing posts from 2013

Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Sebab - Sebab Timbulnya Perbedaan Pendapat Para Imam Mujtahidin

 بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Perbedaan Pendapat Para Imam Mujtahidin Timbulnya perselisihan pendapat masalah furu' diantara para imam madzhab disebabkan : Adakalanya seorang Imam tidak mendapatkan sesuatu hadits tentang sesuatu masalah, maka beliau menggunakan qiyas atau pikiran, sedang hadits itu didapatkan oleh Imam yang lain.  Adakalanya seorang Imam mengeluarkan fahamnya dari suatu hadits atau riwayat yang dianggapnya shahih, padahal bagi yang lain hadits tersebut dianggap tidak shahih.  Ada juga para Imam itu tidak mendapatkan sesuatu hadits untuk sesuatu masalah, sehingga masing-masing mempergunakan qiyas atau pikiran pada saat itu, sedang di belakang beliau (sesudah zaman beliau) orang mendapatkan hadits itu.  Begitu pula karena pikiran beliau dalam menimbang berlainan, maka keputusannya pun juga berbeda.

Riya' Atau Pamer Dalam Beramal

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Al-Akhlaqul Karimah Pamer Dalam Beramal Firman Allah SWT : يـاَيــُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تُـبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِاْلمَنِّ وَاْلاَذى كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَه رِئَآءَ النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلاخِرِ، فَمَثَلُه كَـمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَـيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَه وَابِلٌ فَتَرَكَه صَلْدًا، لاَ يَـقْدِرُوْنَ عَلى شَيْئٍ مِمَّا كَسَبُوْا، وَ اللهُ لاَ يَـهْدِى اْلـقَوْمَ اْلكـفِرِيـْنَ. البقرة:264 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak membe

Pesan - Pesan Imam Madzhab Kepada Umat Islam

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Taat Kepada Allah Swt Dan Rosulullah Saw Pesan Para Imam Madzhab Pesan Imam Abu Hanifah Pesan Imam Malik  Pesan Imam Syafi'i  Pesan Imam Ahmad bin Hanbal  1. Pesan Imam Abu Hanifah Ia berkata sebagai bverikut : اُتــْرُكُوْا قَوْلــِى لِقَوْلِ اللهِ وَ رَسُوْلــِهِ وَ الصَّحَابَةِ. Tinggalkanlah perkataan (pendapatku) yang berlawanan dengan firman Allah dan Sabda Rasul-Nya dan perkataan shahabat. لاَ يَحِلُّ ِلاَحَدٍ اَنْ يَقُوْلَ بِقَوْلـــِنَا حَتَّى يَعْلَمَ مِنْ اَيــْنَ قُلْنَاهُ. Tidak halal bagi seseorang yang berkata dengan perkataan kami hingga mengetahui dari mana kami mengatakannya.

Sejarah Madzhab Secara Singkat

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Wajib Taat Kepada Allah dan Rasul-Nya  Sejarah Madzhab Pada umumnya kita mengetahui dasar hukum islam yaitu Al Quran, Hadits, Ijma' dan Qiyas. Pada post sebelumnya membahas tentang dasar-dasar hukum dalam Islam, setelah mengetahui semua dasar hukum islam selanjutnya kita berkewajiban mengamalkan hukum tersebut secara semaksimal mungkin. Dan kali ini kami akan membahas secara singkat tentang sejarah Madzhab islam. Madzhab مَذْهَبٌ artinya perjalanan, pendapat, pendirian, faham, pegangan, aliran atau yang semakna dengan itu. Madzhab banyak jumlahnya, namun yang terkenal ada empat, yaitu : Madzhab Hanafi  Madzhab Maliki  Madzhab Syafi'i  Madzhab Hanbali

Beramal Dengan Ikhlas

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Ikhlas Dalam Beramal Firman Allah SWT : قُلْ اِنّيْۤ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. وَ اُمِرْتُ ِلاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ. الزمر: 11-12 Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". [ QS. Az-Zumar : 11-12 ] وَ مَآ اُمِرُوْآ اِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدّيْنَ حُنَفَآءَ وَ يُقِيْمُوْا الصَّلوٰةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكوٰةَ وَ ذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيّمَةِ. البينة: 5 Padahal mereka tidak disuruh melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [ QS. Al-Bayyinah : 5 ]

Dasar Hukum Islam Yang Keempat Al Qiyas

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Al Qiyas Dasar Hukum Islam Keempat Dalam Islam Al Qiyas mempunyai dua pengertian yang berdasarkan pada bahasa dan berdasarkan definisi berikut penjelasanya 1. Qiyas Menurut Lughat atau Bahasa secara bahasa kata Qiyas itu asalnya dari akar kata qaasa-yaqishu-qiyaasan yang artinya pengukuran قَاسَ - يَـقِـيْسُ قَيْسًا وَ قِيَاسًا.   Mengukur atau ukuran Jadi kata "qiyas" itu artinya "ukuran", "sukatan", "timbangan" dan lainnya lagi yang searti dengan itu. Misalnya dikatakan : قَاسَ الشَّيْءَ بِغَيْرِهِ اَوْ عَلَى غَيْرِهِ. Ia telah mengukur sesuatu dengan lainnya atau atas lainnya. Dan dapat juga diartikan membandingkan, seperti : فُلاَنٌ لاَ يُقَاسُ بِفُلاَنٍ. Si fulan tidak boleh dibandingkan dengan si fulan yang lain. 2. Qiyas Menurut Takrif Ahli Ushul Sementara  secara definisi berdasarkan Para ulama ahli ushul fiqih dalam memberikan takrif / definisi ten

Dasar Hukum Islam Yang Ketiga Al Ijma

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Al Ijma' Dasar Hukum Ketiga Dalam Islam Pengertian Ijma' Ijma' menurut bahasa, artinya : sepakat, setuju atau sependapat, sedang menurut istilah, ialah : اِتِّـفَاقُ مُجْتَهِدِى اُمَّةِ مُحَمَّدٍ ص بَعْدَ وَفَاتِهِ فِى عَصْرٍ مِنَ اْلأَعْصَارِ عَلَى أَمْرٍ مِنَ اْلأُمُوْرِ. Kebulatan pendapat semua ahli ijtihad ummat Muhammad, sesudah wafatnya pada suatu masa, tentang suatu perkara (hukum). Dari Segi Masanya,  maka Ijma' dapat dibagi menjadi dua : Zaman Khalifah yang empat   Zaman sesudahnya.

Bacaan Niat Umrah, Haji Dan Talbiyah

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Bacaan Niat Umrah dan Haji عَنْ اَنَسٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص اَهَلَّ بِهِمَا جَمِيْعًا. لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَ حَجًّا. لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَ حَجًّا. مسلم 915 Dari Anas, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW berihram dengan niat, umrah dan haji. “ Labbaika umratan wa hajjan ” (Aku penuhi panggilan-Mu untuk umrah dan haji)”. [HR. Muslim juz 2, hal. 915] عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يُلَبّيْ بِاْلحَجّ وَ اْلعُمْرَةِ جَمِيْعاً. يَقُوْلُ: لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَ حَجَّاً، لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَ حَجًّا. ابو داود 2: 157، رقم: 1795 Dari Anas bin Malik, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW ihram untuk haji dan umrah bersama. Beliau membaca, “ Labbaika ‘umrotan wa hajjan, Labbaika ‘umrotan wa hajjan ” (Aku penuhi panggilan-Mu untuk umrah dan haji. Aku penuhi panggilan-Mu untuk umrah dan haji). [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 157, no. 1795].

Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Macam-macam Cara Ibadah Haji Didalam melaksanakan ibadah haji ada 3 cara yang bisa kita lakukan yaitu terdiri dari : Haji Tamattu’ ialah ibadah haji yang cara pelaksanaannya dengan melakukan umrah lebih dahulu kemudian baru haji. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang cara pelaksanaannya dengan melakukan haji lebih dahulu kemudian baru umrah. Haji Qiran ialah ibadah haji yang cara pelaksanaannya dengan melakukan haji dan umrah bersama-sama.

Keutamaan Haji Dan Shalat Di Masjidil Haram

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Keutamaan Haji عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: مَنْ حَجَّ هذَا اْلبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ. البخارى 2: 209 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berhaji ke Baitullah ini dan ia tidak berbuat rafats, tidak pula berbuat fasiq, maka ia pulang sebagaimana keadaan ketika diahirkan oleh ibunya”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 209] عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلحَجَّةُ اْلمَبْرُوْرَةُ لَيْسَ لَهَا جَزَاءٌ اِلاَّ اْلجَنَّةُ وَ اْلعُمْرَةُ اِلَى اْلعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا. النسائى 5: 112 Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “ Haji yang mabrur , tiada balasannya melainkan surga, dan antara ‘umrah yang satu dan ‘umrah yang berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang terjadi antara keduanya”. [HR. Nasaaiy juz 5, hal. 112]

Mukjizat Nabi Muhammad Saw 4 : Mengetahui Kejadian Hal Ghaib Dan Ru'yah

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Bukti - bukti Kenabian Nabi Muhammad Saw Diantara sabda-sabda Nabi SAW yang merupakan bukti kenabian beliau diantaranya Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya, Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi sebagai mana dalam beberapa hadits berikut : عَنْ خَبَّابِ بْنِ اْلاَرَتّ قَالَ: شَكَوْنَا اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص وَهُوَ مُتَوَسّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلّ الْكَعْبَةِ قُلْنَا لَهُ: اَلاَ تَسْتَنْصِرُ لَنَا، اَلاَ تَدْعُو اللهَ لَنَا. قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ فِيْمَنْ قَبْلَكُمْ يُحْفَرُ لَهُ فِي اْلاَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيْهِ فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوْضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَتَيْنِ وَ مَا يَصُدُّهُ ذلِكَ عَنْ دِيْنِهِ وَ يُمْشَطُ بِاَمْشَاطِ اْلحَدِيْدِ مَا دُوْنَ لَحْمِهِ مِنْ عَظْمٍ اَوْ عَصَبٍ وَ مَا يَصُدُّهُ ذلِكَ عَنْ دِيْنِهِ. وَ اللهِ لَيَتِمَّنَّ هذَا اْلاَمْرُ حَتَّى يَسِيْرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ اِلَى حَضْرَمَوْتَ لاَ يَخَافُ اِلاَّ اللهَ اَوِ الذّئْبَ عَل

Mukjizat Nabi Muhammad Saw 3

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Bukti - bukti Kenabian Nabi Muhammad SAW  Bukti Kenabian atau mukjizat Nabi Muhammad SAW sangat banyak, dalam post ini kami sampaikan beberapa mukjizat Nabi Saw diantaranya tentang berkah kurma untuk membayar hutang dan masih tetap sisa banyak walau sudah untuk membayar hutang, tanah yang keras menjadi pasir, hidangan daging dan roti yang sedikit untuk banyak orang, Makanan sedikit yang bisa dimakan oleh banyak orang dll, berikut haditsnya : عَنْ جَابِرٍ اَنَّ اَبَاهُ تُوُفّيَ وَ عَلَيْهِ دَيْنٌ فَاَتَيْتُ النَّبِيَّ ص فَقُلْتُ اِنَّ اَبِى تَرَكَ عَلَيْهِ دَيْنًا وَ لَيْسَ عِنْدِى اِلاَّ مَا يُخْرِجُ نَخْلُهُ وَ لاَ يَبْلُغُ مَا يُخْرِجُ سِنِيْنَ مَا عَلَيْهِ، فَانْطَلِقْ مَعِى لِكَيْلاَ يُفْحِشَ عَلَيَّ الْغُرَمَاءُ فَمَشَى حَوْلَ بَيْدَرٍ مِنْ بَيَادِرِ التَّمْرِ فَدَعَا ثُمَّ آخَرَ ثُمَّ جَلَسَ عَلَيْهِ فَقَالَ اِنْزِعُوْهُ فَاَوْفَاهُمُ الَّذِى لَهُمْ وَ بَقِيَ مِثْلُ مَا اَعْطَاهُمْ. البخارى 4: 172 Dari Jabir, bahwas

Mukjizat Nabi Muhammad Saw 2 : Membelah Bulan Dll

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Bukti - bukti Kenabian Nabi Muhammad SAW Lanjutan dari Mukjizat Nabi Muhammad Saw yang kemarin, dalam post ini kami sampaikan beberapa mukjizat Nabi Saw diantaranya tentang Nabi Muhammad Saw Membelah bulan menjadi dua, Pohon kurma menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang gunung Arab, batu pohon dan gunung memberi salam kepada Nabi Saw, Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang, Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad Saw, Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat. Dan berikut ini penjelasan dalam haditsnya : عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: اِنْشَقَّ اْلقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص شِقَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِشْهَدُوْا. البخارى 4: 186 Dari 'Abdullah bin Mas’ud RA, dia berkata : Bulan terbelah jadi dua di masa Rasulullah SAW, lalu Nabi SAW bersabda, "Saksikanlah”. HR. Bukhari juz 4, hal.

Mukjizat Nabi Muhammad Saw 1 : Al Quran Dan Memancarkan Air Dari Jari - Jari Nabi Saw Dll

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Bukti - bukti Kenabian Nabi Muhammad SAW Setiap Nabi mempunyai atau diberi mukjizat Allah Swt yang berbeda-beda dan semua Nabi pasti diberi bukti-bukti kenabian atau mujizat-mukjizat dari Allah SWT. Maka Rasulullah SAW pun diberi mukjizat oleh Allah SWT. Adapun mukjizat beliau yang terkenal dan terbesar yaitu membelah bulan jadi dua, memancarkan air dari jari-jari, isra mi'raj dan Al-Qur’an yang bisa dibaca dan didengar sampai akhir zaman, sebagaimana dijelaskan dalam hadits : عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: مَا مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ اِلاَّ اُعْطِيَ مَا مِثْلُهُ امَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَ اِنَّمَا كَانَ الَّذِي اُوْتِيْتُ وَحْيًا اَوْحَاهُ اللهُ اِلَيَّ فَاَرْجُوْ اَنْ اَكُوْنَ اَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ. البخارى 6: 97 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Tidak ada seorang Nabi diantara para Nabi melainkan pasti diberi mu’jizat atau yang semisalnya yang dengannya menye

Istri - Istri Rasulullah SAW

Image
بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Muhammad Saw Dalam post yang terdahulu kami sampaikan atau membahas beberapa keluarga besar Rasulullah SAW yang meliputi putra putri Rasulullah SAW, cucu Rasulullah SAW, paman dan bibi Rasulullah SAW, Ibu-ibu yang pernah mengasuh Nabi SAW, saudara sepersusuan Rasulullah SAW, ibu susu Nabi SAW dan nasab Rasulullah SAW sedangkan pada post kali ini akan kami sampaikan beberapa istri-istri nabi Muhammad Saw. Tentang Istri-istri Nabi SAW Ketika Rasulullah wafat beliau meninggalkan 9 orang istri, sebagaimana Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa : Menurut yang diceritakan kepadaku dari Ahli Ilmu bukan hanya dari seorang saja, mereka (istri-istri Nabi SAW ketika beliau wafat) berjumlah 9 orang [ Sirah Ibnu Hisyam juz 6, hal. 56 ] diantaranya sebagai berikut : Aisyah binti Abu Bakar Hafshah binti ‘Umar bin Al-Khaththab Ummu Habibah binti Abu Sufyan bin Harb Ummu Salamah binti Abu Umayyah bin Mughirah Saudah binti Zam’ah bin Qais

Larangan Khamr Dijadikan Obat Dan Cuka

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Tentang Minuman Keras / Khamr Bg. 5 Khamr Tidak Boleh Dijadikan Sebagai Obat Hadit berikut diterangkan dengan jelas tentang menggunakan khamr sebagai obat : عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ اَبِيْهِ وَائِلٍ اْلحَضْرَمِيّ اَنَّ طَارِقَ بْنَ سُوَيْدٍ اْلجُعْفِيَّ سَأَلَ النَّبِيَّ ص عَنْ اْلخَمْرِ فَنَهَاهُ اَوْ كَرِهَ اَنْ يَصْنَعَهَا فَقَالَ: اِنَّمَا اَصْنَعُهَا لِلدَّوَاءِ. فَقَالَ: اِنَّهُ لَيْسَ بِدَوَاءٍ وَلَكِنَّهُ دَاءٌ. مسلم 3: 1573، رقم: 1984 Dari 'Alqamah bin Waail dari ayahnya Waail Al Hadlramiy bahwa Thariq bin Suwaid Al-Ju'fiy pernah bertanya kepada Nabi SAW mengenai khamr, maka beliau pun melarangnya atau benci membuatnya”. Lalu dia berkata, "Saya membuatnya hanya untuk obat”. Maka beliau bersabda, " Khamr itu bukanlah obat, akan tetapi ia adalah penyakit ". [HR. Muslim juz 3, hal. 1573, no. 1984] عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رض عَنْ النَّبِيّ ص قَالَ: مَا اَنْزَلَ اللهُ دَاءً اِلاَّ اَنْزَلَ لَهُ شِ

Hukuman Peminum Khamr Dalam Islam

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Tentang Minuman Keras / Khamr Bg. 4  Hadits Hukuman Peminum Khamr عَنْ اَنَسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَضْرِبُ فِى اْلخَمْرِ بِالنّعَالِ وَ اْلجَرِيْدِ اَرْبَعِبْنَ. مسلم 3: 1331 Dari Anas, bahwasanya Nabi SAW dahulu memukul peminum khamr (sebgai hukuman) dengan menggunakan sandal dan pelepah kurma sebanyak empat puluh kali dera. [HR. Muslim juz 3, hal. 1331] عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص ضَرَبَ فِى اْلخَمْرِ بِاْلجَرِيْدِ وَ النّعَالِ وَ جَلَدَ اَبُوْ بَكْرٍ اَرْبَعِيْنَ. البخارى 8: 13 Dari Anas bin Malik RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah memukul orang karena minum khamr dengan pelepah kurma dan sandal. Dan Abu Bakar menghukum dengan 40 kali dera . [HR. Bukhari juz 8, hal. 13] عَنْ عُقْبَةَ بْنِ اْلحَارِثِ قَالَ: جِيْءَ بِالنُّعْمَانِ اَوْ بِابْنِ النُّعْمَانِ شَارِبًا، فَاَمَرَ النَّبِيُّ ص مَنْ كَانَ فِى اْلبَيْتِ اَنْ يَضْرِبُوْهُ. قَالَ فَضَرَبُوْهُ فَكُنْتُ فِيْمَنْ ضَرَبَهُ بِالنّعَالِ. البخارى 8: 1

10 Golongan Yang Dilaknat Karena Khamr

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Tentang Minuman Keras / Khamr Bg. 3 Khamr Yang Telah Diharamkan Allah Tidak Boleh Dijual / Dihadiahkan عَنْ اَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى اْلخَمْرِ عَشَرَةً: عَاصِرَهَا وَ مُعْتَصِرَهَا وَ شَارِبَهَا وَ حَامِلَهَا وَ اْلمَحْمُوْلَةَ اِلَيْهِ وَ سَاقِيَهَا وَ بَائِعَهَا وَ آكِلَ ثَمَنِهَا وَ اْلمُشْتَرِيَ لَهَا وَ اْلمُشْتَرَاةَ لَهُ. الترمذى 2: 380، رقم: 1313 Dari Anas bin Malik, ia berkata, " Rasulullah SAW melaknat tentang khamr sepuluh golongan  : 1. yang memerasnya, 2. Yang minta diperaskannya, 3. yang meminumnya, 4. yang mengantarkannya, 5. yang minta diantarinya, 6. yang menuangkannya, 7. yang menjualnya, 8. yang makan harganya, 9. yang membelinya, dan 10. yang minta dibelikannya". [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 380, no. 1313]

Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Tentang Minuman Keras / Khamr Bg. 2 Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. مسلم 3: 1587، رقم: 74 Dari Ibnu 'Umar, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Setiap (minuman) yang memabukkan itu khamr, dan setiap (minuman) yang memabukkan itu haram". [HR. Muslim juz 3, hal. 1587] عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: وَ لاَ اَعْلَمُهُ اِلاَّ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ. مسلم 3: 1588 Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Dan aku tidak mengetahuinya melainkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Setiap (minuman) yang memabukkan itu khamr, dan setiap khamr itu haram". [HR. Muslim juz 3, hal. 1588] عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: كُلُّ مُخَمّرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. ابو داود 3: 327، رقم: 3680 Dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Setiap minuman yan

Larangan Minum - Minuman Keras

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Tentang Minuman Keras / Khamr Bg. 1 Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan apa saja (walaupun bukan  dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum. Larangan Minum-minuman Keras atau Khamr Larangan minum khamr, diturunkan secara bertahap. Sebab minum khamar itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian orang yang sedang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan setan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr. Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah

Kewajiban Menjaga Aurat

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Suri Tauladan Rasulullah SAW Yang Baik Aurat Wanita Dan Aurat Laki-laki Aurat Wanita Di Dalam Rumah وَ قُلْ لّلْمُؤْمِنتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَ يَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَ لاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَ لْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلى جُيُوْبِهِنَّ وَ لاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلاَّ لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ ابآئِهِنَّ اَوْ ابآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِى اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِى اَخَوَاتِهِنَّ اَوْ نِسآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى اْلاِرْبَةِ مِنَ الرّجَالِ اَوِ الطّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلى عَوْرتِ النّسَآءِ، وَ لاَ يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ، وَ تُوْبُوْا اِلَى اللهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. النور:31  Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Berikut ini akan kami sampaikan beberapa Firman Allah SWT dan hadits yang shahih tentang larangan berbuat zina, semoga dengan penjelasan ini kita bisa mengamalkannya dan kita terhindari dari perbuatan zina. Firman Allah : وَ لاَ تَقْرَبُوا الزّنى اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً، وَ سَآءَ سَبِيْلاً. الاسراء:32 Dan janganlah kamu mendekati zina , sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [ QS. Al-Israa’ : 32 ] اَلزَّانِيَةُ وَ الزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَّ لاَ تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ، وَ لْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مّنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ. اَلزَّانِيْ لاَ يَنْكِحُ اِلاَّ زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً وَّ الزَّانِيَةُ لاَ يَنْكِحُهَآ اِلاَّ زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌ، وَحُرّمَ ذلِكَ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ. النور:2-3 Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dar

Larangan Homosex Dan Menyetubuhi Binatang

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Larangan homosex dan menyetubuhi binatang Homosex atau hubungan sex sesama jenis adalah perbuatan kaumnya Nabi Luth AS sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT : وَ لُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِه اَتَأْتُوْنَ اْلفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ ِمّنَ اْلعلَمِيْنَ(80) اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُونِ النّسَآءِ، بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ(81) وَ مَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِه اِلاَّ اَنْ قَالُوْآ اَخْرِجُوْهُمْ ِمّنْ قَرْيَتِكُمْ، اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ(82) فَاَنْجَيْنهُ وَ اَهْلَه اِلاَّ امْرَاَتَه كَانَتْ مِنَ اْلغبِرِيْنَ(83) وَ اَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا، فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ اْلمُجْرِمِيْنَ(84) الاعراف: 80-84 Dan (Kami telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?". (80) Sesungguhnya ka

Larangan Wanita Mencukur Alis Menyambung Rambut Menjarangkan Gigi Dan Bertatto

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Suri Tauladan Rasulullah SAW Yang Baik Larangan wanita menyambung rambut, mencukur Alis, menjarangkan gigi, dan bertatto Islam melarang para wanita menyambung rambut, mencabut bulu dahi atau mencukur alis, mengikir giginya supaya jarang dan kelihatan cantik, dan wanita yang mencacah atau bertatto, berdasar hadits-hadits sebagai berikut : عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ جَارِيَةً مِنَ اْلاَنْصَارِ تَزَوَّجَتْ وَ اَنَّهَا مَرِضَتْ فَتَمَعَّطَ شَعَرُهَا، فَاَرَادُوْا اَنْ يَصِلُوْهَا، فَسَأَلُوا النَّبِيَّ ص، فَقَالَ: لَعَنَ اللهُ اْلوَاصِلَةَ وَ اْلمُسْتَوْصِلَةَ. البخارى 7: 62 Dari 'Aisyah RA, bahwasanya ada seorang wanita Anshar menikah, dan ia terserang penyakit sehingga rambutnya rontok. Lalu keluarganya ingin menyambung rambutnya, maka mereka bertanya kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW bersabda : "Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya". [HR. Bukhari juz 7, hal. 62

Larangan Laki-laki Menyerupai Wanita Dan Wanita Menyerupai Laki-laki

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Suri Tauladan Rasulullah SAW yang baik Larangan laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki Laki-laki yang sengaja menyerupai wanita dalam berpakaian, berdandan, bertingkah laku, berbicara, bergaya dan sebagainya adalah haram. Demikian pula wanita yang menyerupai laki-laki, berdasarkan hadits-hadits sebagai berikut : عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ ص اْلمُتَشَبّهِيْنَ مِنَ الرّجَالِ بِالنّسَاءِ وَ اْلمُتَشَبّهَاتِ مِنَ النّسَاءِ بِالرّجَالِ. البخارى 7: 55 Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Rasulullah SAW melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki”. [HR. Bukhari juz 7, hal. 55] عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ لَعَنَ اْلمُتَشَبّهَاتِ مِنَ النّسَاءِ بِالرّجَالِ، وَ اْلمُتَشَبّهِيْنَ مِنَ الرّجَالِ بِالنّسَاءِ. ابو داود 4: 60، رقم: 4097 Dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau melaknat wanita yang menyerupai laki-lak

Keistimewaan Bulan Ramadan / Puasa

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Keistimewaan Bulan Ramadan / Puasa Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh sebelas bulan lainnya. Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah diwajibkannya shaum/puasa di bulan ini, bagi orang-orang yang beriman,shaum yang secara sederhana dapat kita artikan ‘Menahan Diri”. yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Yang dimaksud membatalkan shaum di sini bukan hanya mengurangi nilai ibadahnya akan tetapi juga mencakup hal-hal yang membatalkan hakikat, tujuan dan membatalkan pahalanya. Kalau shaum dimaknai hanya menahan diri dari yang membatalkan ibadahnya secara syar’i, maka hal ini tidak seberat ketika dimaknai menahan diri segala yang membatalkan hakikat, tujuan dan pahala shaum.

Sholat Sunnah Hajat

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Sholat Hajat عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى اَوْفَى قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ كَانَتْ لَهُ اِلَى اللهِ حَاجَةٌ اَوْ اِلىَ اَحَدٍ مِنْ بَنِى ادَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ وَ لْيُحْسِنِ اْلوُضُوْءَ ثُمَّ لْيُصَلّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ لْيُثْنِ عَلَى اللهِ وَ لْيُصَلّ عَلَى النَّبِيّ ص، ثُمَّ لْيَقُلْ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ اْلحَلِيْمُ اْلكَرِيْمُ. سُبْحَانَ اللهِ رَبّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ اْلعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ اْلغَنِيْمَةَ مِنْ كُلّ بِرّ، وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلّ اِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا اِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَ لاَ هَمًّا اِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَ لاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا اِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. الترمذى 1: 297، قال ابو عيسى: هذا حديث غريب فى اسناده مقال: فائد بن عبد الرحمن، يضعّف فى الحديث، و فائد هو ابو الورقاء Dari ‘Abdullah bin Abu Aufa, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai hajat kepada Allah, a

Shalat sunnah Tasbih

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ Shalat Sunnah Tasbih عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ اْلمُطَّلِبِ: يَا عَبَّاسُ، يَا عَمَّاهُ، اَلاَ اُعْطِيْكَ، اَلاَ اَمْنَحُكَ، اَلاَ اَحْبُوْكَ، اَلاَ اَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ. اِذَا اَنْتَ فَعَلْتَ ذلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبَكَ اَوَّلَهُ وَ آخِرَهُ، قَدِيْمَهُ وَ حَدِيْثَهُ، خَطْأَهُ وَ عَمْدَهُ، صَغِيْرَهُ وَ كَبِيْرَهُ، سِرَّهُ وَ عَلاَنِيَتَهُ. عَشْرَ خِصَالٍ: اَنْ تُصَلّيَ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِى كُلّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَ سُوْرَةً. فَاِذَا فَرَغْتَ مِنَ اْلقِرَاءَةِ فِى اَوَّلِ رَكْعَةٍ وَ اَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ: سُبْحَانَ اللهِ وَ اْلحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً. ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُوْلُهَا وَ اَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا. ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوْعِ فَتَقُوْلُهَا عَشْرًا. ثُمَّ تَهْوِى سَاجِدًا فَتَقُوْلُهَا وَ اَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا. ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُوْدِ فَتَقُوْلُه

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Walimah

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Khitan

Hadits-hadits Tentang Taubat

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan