Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Tata Cara Shalat : Sujud Kedua Dan Bangun Kerakaat Dua

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Tata Cara Sholat
Tata cara shalat sujud kedua dan bangun ke rakaat kedua, bacaan sujud
Sujud kedua

Sujud Kedua

Sujud yang kedua dan wajib tumakninah pada setiap sujud, rukuk dan bangkit dari keduanya. Berikut haditsnya :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى قَتَادَةَ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص اَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ كَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهَا وَ لاَ سُجُوْدَهَا، اَوْ قَالَ: لاَ يُقِيْمُ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ وَ السُّجُوْدِ. احمد

Dari ‘Abdullah bin Abu Qatadah, dari bapaknya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sejahat-jahat manusia dalam mencuri itu ialah orang yang mencuri dari shalatnya". Lalu para shahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana orang mencuri dari shalatnya itu?". Rasulullah SAW bersabda, "Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku'nya dan tidak pula sujudnya". Atau beliau bersabda, "Orang yang tidak meluruskan tulang belakangnya di dalam ruku' dan sujud". [HR. Ahmad juz 5, hal. 310]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص دَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىّ ص، فَقَالَ: اِرْجِعْ فَصَلّ فَاِنَّكَ لَمْ تُصَلّ، فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىّ ص، فَقَالَ: اِرْجِعْ فَصَلّ فَاِنَّكَ لمَْ تُصَلّ، فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىّ ص فَقَالَ : اِرْجِعْ فَصَلّ فَاِنَّكَ لَمْ تُصَلّ ثَلاَثًا، فَقَالَ: وَ الَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقّ مَا اُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلّمْنِى، فَقَالَ: اِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلاَةِ فَكَبّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذلِكَ فِى الصَّلاَةِ كُلّهَا. احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار، لكن ليس لمسلم فيه ذكر السجدة الثانية
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW masuk masjid. Kemudian ada seorang laki-laki masuk masjid lalu shalat. Setelah shalat, orang laki-laki itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam”. Lalu Nabi SAW bersabda, "Kembalilah dan shalatlah karena kamu belum shalat". Lalu orang laki-laki itu kembali dan shalat sebagaimana dia shalat tadi. Kemudian orang itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam. Lalu Nabi SAW bersabda, "Kembalilah dan shalatlah, karena kamu belum shalat". Lalu orang laki-laki itu kembali dan shalat sebagaimana dia shalat tadi. Kemudian orang itu datang kepada Nabi SAW dan memberi salam. Lalu Nabi SAW bersabda, "Kembalilah dan shalatlah, karena kamu belum shalat". Demikianlah sampai tiga kali, lalu orang laki-laki itu berkata, "Demi Allah yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, saya tidak bisa shalat yang lebih baik selain itu. Maka ajarilah saya (wahai Rasulullah)!". Maka Nabi SAW bersabda, "Apabila kamu berdiri shalat, bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang mudah yang ada padamu dari Al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga thuma'ninah di dalam ruku' itu, kemudian bangkitlah dari ruku' hingga berdiri tegak, kemudian sujudlah hingga thuma'ninah di dalam sujud itu, kemudian angkatlah kepala dari sujud hingga thumakninah dalam duduk (antara dua sujud), kemudian sujudlah (yang kedua) hingga thuma'ninah dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah yang demikian itu dalam shalat semuanya". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim dalam Nailul Authar juz 2, hal. 294, tetapi di dalam riwayat Muslim tidak disebutkan tentang sujud yang kedua].

Bangun ke rakaat kedua

Setelah kita mengerjakan sujud yang kedua, berarti kita telah mendapatkan satu raka'at. Kemudian bangun dengan bertakbir untuk mengerjakan reka'at berikutnya.

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ اَنَّ النَّبِىَّ ص لَمَّا سَجَدَ وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ اِلَى اْلاَرْضِ قَبْلَ اَنْ يَقَعَ كَفَّاهُ، فَلَمَّا سَجَدَ وَضَعَ جَبْهَتَهُ بَيْنَ كَفَّيْهِ وَ جَافَى عَنْ اِبْطَيْهِ، وَ اِذَا نَهَضَ نَهَضَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَ اعْتَمَدَ عَلَى فَخِذَيْهِ. ابو داود، فى نيل الاوطار
Dari Waail bin Hujr, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW ketika akan sujud, dua lututnya lebih dulu mengenai bumi sebelum dua tangannya. Dan ketika sujud beliau meletakkan dahinya di antara dua tapak tangannya dan menjauhkan (tangannya) dari ketiaknya. Dan apabila bangkit, beliau bangkit atas dua lututnya dan menekan pada dua pahanya". [HR. Abu Dawud, Nailul Authar juz 2, hal. 300]

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ:رَأَيْتُ النَّبِيَّ ص اِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَ اِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ. ابو داود
Dari Waail bin Hujr, ia berkata, “Aku melihat Nabi SAW apabila sujud beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya”. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 222, no. 838]

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ اَنَّهُ رَأَى النَّبِىَّ ص يُصَلّى، فَاِذَا كَانَ فِى وِتْرٍ مِنْ صَلاَتِهِ لَمْ يَنْهَضْ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَاعِدًا. الجماعة الاّ مسلما و ابن ماجه، فى نيل الاوطار
Dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya ia melihat Nabi SAW melakukan shalat. Maka apabila bangkit dari raka'at yang ganjil dari shalatnya, beliau tidak bangkit sehingga duduk dengan sempurna. [HR. Jama'ah, kecuali Muslim dan Ibnu Majah, Nailul Authar juz 2, hal. 300]

Memulai raka'at kedua dengan Al-Fatihah

Rekaat kedua dan rekaat selanjutnya, dimulai dengan membaca Al-Fatihah, tanpa membaca doa iftitah :

عَنْ اَبِى هُرَبْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِذَا نَهَضَ فِى الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ افْتَتَحَ اْلقِرَاءَةَ بِالْحَمْدُ للهِ رَبّ الْعلَمِيْنَ وَ لَمْ يَسْكُتْ. مسلم 
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAW apabila bangkit pada rakaat kedua, beliau memulai membaca dengan Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, dan beliau tidak diam (untuk membaca do'a iftitah)". [HR. Muslim juz 1, hal. 419]

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan