Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Mencari Rejeki Yang Halal

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Mencari Rejeki yang Halal dapat dijelaskan dalam beberapa Ayat AlQuran dan beberapa hadits

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا. النساء:29-31
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (30) Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (31) [QS. An-Nisaa’ : 29-31]

وَ اَوْفُوا اْلكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَ زِنُوْا بِاْلقِسْطَاسِ اْلمُسْتَقِيْمِ، ذلِكَ خَيْرٌ وَّ اَحْسَنُ تَأْوِيْلاً. الاسراء:35
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS. Al-Israa’ : 35]

اَوْفُوا اْلكَيْلَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُخْسِرِيْنَ. وَزِنُوْا بِاْلقِسْطَاسِ اْلمُسْتَقِيْمِ. وَ لاَ تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَآءَهُمْ وَ لاَ تَعْثَوْا فِى اْلاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ. الشعراء:181-183
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, (181) dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. (182) Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. [QS. Asy-Syu’araa’ : 181-183]

وَيْلٌ لّلْمُطَفّفِيْنَ. الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَ. وَ اِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَ. اَلاَ يَظُنُّ اُولئِكَ اَنَّهُمْ مَبْعُوْثُوْنَ. لِيَوْمٍ عَظِيْمٍ. يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبّ اْلعلَمِيْنَ. المطففين:1-6
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3) Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4) pada suatu hari yang besar, (5) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (6) [QS. Al-Muthaffifiin : 1-6]

ياَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى اْلاَرْضِ حَللاً طَيّبًا وَّ لاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوتِ الشَّيْطنِ، اِنَّه لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ. البقرة:168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu. [QS. Al-Baqarah : 168]

Hadits Nabi SAW :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ. قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ. وَ سُئِلَ عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ. قاَلَ: اَلْفَمُ وَ اْلفَرْجُ. الترمذى 3: 245، رقم 2072، و قال هذا حديث صحيح غريب
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Beliau SAW menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”, Dan beliau ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka. Beliau menjawab, “(Sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka) adalah mulut dan kemaluan”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 245, no. 2072, dan ia berkata : Ini hadits shahih, gharib]

عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ، وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ، وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ، وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36، رقم: 2532، و قال هذا حديث حسن صحيح
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan bergerak kedua tapak kaki seorang hamba (pada hari kiyamat) sehingga ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia gunakan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan untuk apa dia membelanjakannya, dan tentang badannya untuk apa dia memanfaatkannya”. [HR. Tirmidzi 4, hal. 36, no. 2532, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]

عَنْ اَبِى سَعِيْدِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيّيْنَ وَ الصّدّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ. الترمذى 2: 341، رقم: 1227، و قال هذا حديث حسن
Dari Abu Sa’id (Al-Khudriy RA), dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Pedagang yang jujur lagi menjaga amanat akan bersama Nabi-nabi, orang-orang yang jujur dan orang-orang yang mati syahid”. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 341, no. 1227, dan ia berkata, “Ini hadits hasan”]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: التَّاجِرُ اْلأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ اْلمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. ابن ماجه 2: 724، رقم: 2139
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Pedagang yang menjaga amanat, yang jujur lagi Islam bersama orang-orang yang mati syahid pada hari qiyamat”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 724, no. 2139, dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Kultsum bin Jausyan Al-Qusyairiy]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى اْلمَرْءُ مَا اَخَذَ مِنْهُ اَ مِنَ اْلحَلاَلِ اَمْ مِنَ اْلحَرَامِ. البخارى 3: 6
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan datang suatu masa, ketika itu orang tidak lagi mempedulikan apa-apa yang dia dapatkan, apakah termasuk yang halal atau yang haram”. [HR. Bukhari juz 3, hal. 6]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهَا فَنَالَتْ اَصَابِعُهُ بَلَلاً، فَقَالَ: مَا هذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟ قَالَ: اَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: اَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ، مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنّى. مسلم 1: 99
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW pernah lewat pada segundukan bahan makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan bahan makanan itu sehingga jari-jari beliau mendapati sesuatu yang basah. Rasulullah SAW bertanya, “Apa ini hai penjual bahan makanan?”. Penjual itu menjawab, “Ya Rasulullah, itu karena hujan”. Beliau bersabda, “Mengapa tidak kamu letakkan di bagian atas agar orang-orang (pembeli) mengetahuinya ? Barangsiapa yang menipu, maka bukan golonganku”. [HR. Muslim juz 1, hal. 99]

عَنِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ ص بِطَعَامٍ، وَ قَدْ حَسَّنَهُ صَاحِبُهُ، فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهِ، فَاِذَا طَعَامٌ رَدِيْءٌ، فَقَالَ: بِعْ هذَا عَلَى حِدَةٍ وَ هذَا عَلَى حِدَةٍ، فَمَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا. احمد 2: 309، رقم: 5113
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW pernah lewat pada orang yang menjual bahan makanan yang penjualnya itu memuji-muji dagangannya. Kemudian beliau menusukkan tangan beliau ke dalam dagangan itu, dan ternyata bahan makanan itu buruk, maka beliau bersabda, “Juallah ini (yang baik) tersendiri, dan juallah ini (yang buruk) tersendiri. Barangsiapa yang menipu kami, bukanlah dari golongan kami”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 309, no. 5113, dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Abu Ma’syar Najih bin ‘Abdur Rahman]

عَنْ قَيْسِ بْنِ اَبِى غَرَزَةَ رض قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ ص بِرَجُلٍ يَبِيْعُ طَعَامًا، فَقَالَ: يَا صَاحِبَ هذَا الطَّعَامِ اَسْفَلُ هذَا مِثْلُ اَعْلاَهُ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ غَشَّ اْلمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ. الطبرانى فى الكبير 18: 359، رقم: 921، و رواته ثقات
Dari Qais bin Abi Gharazah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang sedang menjual (bahan) makanan, lalu beliau bertanya, “Hai penjual makanan ini apakah yang di bagian bawah ini sama dengan yang di bagian atasnya?”. Penjual itu menjawab, “Betul, (ya Rasulullah)”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menipu kaum muslimin, maka bukan dari mereka”. [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan perawi-perawinya kuat]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّ اللهَ طَيّبٌ لاَ يَقْبَلُ اِلاَّ طَيّبًا، وَ اِنَّ اللهَ اَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا اَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ: يَا اَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيّبَاتِ وَ اعْمَلُوْا صَالِحًا، اِنّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ. وَ قَالَ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ. ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ اَشْعَثَ اَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ اِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبّ، يَا رَبّ، وَ مَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَ مَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَ مَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَ غُذِيَ بِاْلحَرَامِ، فَاَنَّى يُسْتَجَابُ لِذلِكَ؟ مسلم 2: 703
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai para manusia, sesungguhnya Allah itu Baik (Suci). Tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman, “Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik (yang halal) dan beramal shalih lah kalian. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian kerjakan”. [Al-Mukminuun : 51]. Dan Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami rezqikan kepada kalian”. [Al-Baqarah : 172] Kemudian (Rasulullah SAW) menyebutkan tentang seorang laki-laki yang sering bepergian jauh, rambutnya acak-acakan lagi berdebu. Dia berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhanku, Ya Tuhanku”. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dia dikenyangkan dengan barang yang haram. Maka bagaimana mungkin dia dikabulkan doanya?”. [HR. Muslim 2 : 703]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: طَلَبُ اْلحَلاَلِ وَاجِبٌ عَلَى كُلّ مُسْلِمٍ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Anas bin Maalik dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Mencari yang halal adalah wajib atas setiap orang Islam”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اَرْبَعٌ اِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلاَ عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ اَمَانَةٍ، وَ صِدْقُ حَدِيْثٍ، وَ حُسْنُ خَلِيْقَةٍ، وَ عِفَّةٌ فِى طُعْمَةٍ. احمد 2: 591، رقم: 6664
Dari ‘Abdullah bin Amr, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat hal, apabila empat hal itu ada padamu, maka tidak mengapa (tidak membahayakan) apa yang terlepas darimu berupa keduniaan. 1. menjaga amanat, 2. jujur dalam berbicara, 3. baik akhlaqnya, dan 4. menjaga pada makanannya”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 591, no. 6664]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: مَنِ اشْتَرَى ثَوْبًا بِعَشْرَةِ دَرَاهِمَ، وَ فِيْهِ دِرْهَمٌ حَرَامٌ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلاَةً مَا دَامَ عَلَيْهِ، قَالَ: ثُمَّ اَدْخَلَ اُصْبٌعَيْهِ فِى اُذُنَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: صُمَّتَا اِنْ لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ص سَمِعْتُهُ يَقُوْلُهُ. احمد 2: 416، 5736
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Barangsiapa yang membeli pakaian seharga sepuluh dirham sedangkan yang satu dirham dari uang yang haram, maka Allah tidak mau menerima shalatnya selama dia memakainya”. Rawi berkata : Kemudian Ibnu ‘Umar memasukkan dua jarinya ke dalam dua telinganya dan berkata, “Semoga dua telinga saya ditulikan jika Nabi SAW tidak menyabdakan sebagaimana yang aku dengar”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 416, no. 5736, dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Hasyim, dia majhul]

عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيَّ ص: يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ اِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ لَحْمٌ وَ دَمٌ نَبَتَا عَلَى سُحْتٍ، اَلنَّارُ اَوْلَى بِهِ. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلنَّاسُ غَادِيَانِ. فَغَادٍ فِى فِكَاكِ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَا، وَ غَادٍ مُوْبِقُهَا. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلصَّلاَةُ قُرْبَانٌ وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَ الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ اْلخَطِيْئَةَ كَمَا يَذْهَبُ اْلجَلِيْدُ عَلَى الصَّفَا. ابن حبان 12: 378، 5567
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, dia berkata : Nabi SAW bersabda, “Hai Ka’ab bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging dan darah yang tumbuh dari barang yang haram, neraka lebih pantas baginya. Hai Ka’ab bin ‘Ujrah, manusia itu memasuki waktu pagi ada dua macam : pertama, orang yang mampu menahan nafsunya, maka dia membebaskannya (dari neraka). Kedua, orang yang membinasakan dirinya. Hai Ka’ab bin ‘Ujrah, shalat itu pendekatan diri (kepada Allah), shadaqah itu tanda bukti keimanan, dan puasa itu perisai. Shadaqah bisa menghapus kesalahan sebagaimana meluncurnya hujan es di atas batu licin”. [HR. Ibnu Hibban juz 12, hal. 378, no. 5567]

عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ جَسَدٌ غُذّيَ بِحَرَامٍ. ابو يعلى الموصلى 1: 57، رقم: 78
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dengan barang yang haram”. [HR. Abu Ya’la Al-Maushiliy juz 1, hal. 57, no. 78]

عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِّ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ. الترمذى و قال حديث حسن
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Pedagang yang jujur lagi menjaga amanat akan bersama Nabi-nabi, orang-orang yang jujur dan orang-orang yang mati syahid”. [HR. Tirmidzi, dan ia berkata, “Hadits hasan”]

رواه ابن ماجه عن ابن عمر، و لفظه: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: التَّاجِرُ اْلأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ اْلمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ.
Dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar dengan lafadh, Rasulullah SAW bersabda, “Pedagang yang menjaga amanat, yang jujur lagi Islam bersama orang-orang yang mati syahid pada hari qiyamat”.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى اْلمَرْءُ مَا اَخَذَ اَمِنَ اْلحَلاَلِ اَمْ مِنَ اْلحَرَامِ. البخارى و النسائى
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang suatu masa, ketika itu seseorang tidak mempedulikan apa-apa yang dia ambil apakah termasuk yang halal atau yang haram”. [HR.Bukhari dan Nasai]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهَا فَنَالَتْ اَصَابِعُهُ بَلَلاً، فَقَالَ: مَا هذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟ قَالَ: اَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: اَفَلاَ جَعَلْـتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ حَتَّى يـَرَاهُ النَّـاسُ، مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا. مسلم و ابن حاجه و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah lewat pada segundukan bahan makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan bahan makanan itu sehingga jari-jari beliau mendapati sesuatu yang basah. Rasulullah SAW bertanya, "Apa ini hai penjual bahan makanan?". Penjual itu menjawab, “Ya Rasulullah, itu karena hujan”. Beliau bersabda, “Mengapa tidak kamu letakkan di bagian atas sehingga orang-orang (pembeli) mengetahuinya ? Barangsiapa yang menipu kami maka bukan golongan kami”. [HR. Muslim, Ibnu Majah dan Tirmidzi]

عَنِ بْنِ عُمَرَ رض قَالَ: مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ ص بِطَعَامٍ، وَ قَدْ حَسَّنَهُ صَاحِبُهُ، فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهِ، فَاِذَا طَعَامٌ رَدِيْءٌ، فَقَالَ: بِعْ هذَا عَلَى حِدَةٍ وَ هذَا عَلَى حِدَةٍ، فَمَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا. احمد و البزار و الطبرانى
Dari Ibnu ‘Umar RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah lewat pada orang yang menjual bahan makanan yang penjualnya itu memuji-muji dagangannya. Kemudian beliau menusukkan tangan beliau ke dalam dagangan itu, dan ternyata bahan makanan itu buruk, maka beliau bersabda, “Juallah ini (yang baik) tersendiri, dan juallah ini (yang buruk) tersendiri. Barangsiapa yang menipu kami, bukanlah dari golongan kami”. [HR. Ahmad, Al-Bazzar dan Thabrani]

عَنْ قَيْسِ بْنِ اَبِى غَرَزَةَ رض قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ ص بِرَجُلٍ يَبِيْعُ طَعَامًا، فَقَالَ: يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ اَسْفَلُ هذَا مِثْلُ اَعْلاَهُ؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ غَشَّ اْلمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ. الطبرانى فى الكبير و رواته ثقات
Dari Qais bin Abi Gharazah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang sedang menjual (bahan) makanan, lalu beliau bertanya, “Apakah yang di bagian bawah ini sama dengan yang di bagian atasnya?”. Penjual itu menjawab, “Betul, ya Rasulullah”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menipu kaum muslimin, maka bukan dari mereka”. [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan perawi-perawinya kuat]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ اِلاَّ طَيِّبًا، وَ اِنَّ اللهَ اَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا اَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ: يَا اَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَ اعْمَلُوْا صَالِحًا، اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ. وَ قَالَ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ. ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ اَشْعَثَ اَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ اِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَ مَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَ مَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَ مَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَ غُذِيَ بِاْلحَرَامِ، فَاَنَّى يُسْتَجَابُ لِذلِكَ؟ مسلم و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Baik (Suci). Tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman, “Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik (yang halal) dan beramal shalih lah kalian. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian kerjakan”. [Al-Mukminuun : 51]. Dan Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami rezqikan kepada kalian”. [Al-Baqarah : 172] Kemudian (Rasulullah SAW) menyebutkan tentang seorang laki-laki yang sering bepergian jauh, rambutnya acak-acakan lagi berdebu. Dia berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhanku, Ya Tuhanku”. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dia dikenyangkan dengan barang yang haram. Maka bagaimana mungkin dia dikabulkan doanya?”. [HR. Muslim dan Tirmidzi]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: طَلَبُ اْلحَلاَلِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Mencari yang halal adalah wajib atas setiap orang Islam”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اَرْبَعٌ اِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلاَ عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ اَمَانَةٍ، وَ صِدْقُ حَدِيْثٍ، وَ حُسْنُ خَلِيْقَةٍ، وَ عِفَّةٌ فِى طُعْمَةٍ. احمد و الطبرانى ، و اسناده حسن
Dari ‘Abdullah bin Amr RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat hal, apabila empat hal itu ada padamu, maka tidak mengapa (tidak membahayakan) apa yang terlepas darimu berupa keduniaan. 1. menjaga amanat, 2. jujur dalam berbicara, 3. baik akhlaqnya, dan 4. menjaga pada makanannya”. [HR. Ahmad dan Thabrani, sanadnya hasan]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: تُلِيَتْ هذِهِ اْلآيَةُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص: يَا اَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى اْلاَرْضِ حَلاَلاً طَيِّبًا. فَقَامَ سَعْدُ بْنُ اَبِى وَقَّاصٍ رض فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اُدْعُ اللهَ اَنْ يَجْعَلَنِى مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ص: يَا سَعْدُ اَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ: اِنَّ اْلعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ اْلحَرَامَ فِى جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلٌ اَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، وَ اَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ اَوْلَى بِهِ. الطبرانى فى الصغير
Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : Pernah dibacakan ayat ini di sisi Rasulullah SAW, yaitu “yaa ayyuhan naasu kuluu mimmaa fil ardli halaalan thayyiban” (Hai sekalian manusia, makanlah dari apa-apa yang ada di bumi yang halal lagi baik) [Al-Baqarah 168]. Lalu Sa’ad bin Abi Waqqash RA berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar Allah menjadikan aku sebagian orang yang dikabulkan doanya”. Maka Nabi SAW bersabda, “Hai Sa’ad, carilah yang baik (halal) pada makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang dikabulkan doanya”. Dan demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya seorang hamba yang memasukkan makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama empat puluh hari. Dan barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka neraka lebih pantas baginya”. [HR. Thabrani di dalam Ash-Shaghir]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: مَنِ اشْتَرَى ثَوْبًا بِعَشْرَةِ دَرَاهِمَ، وَ فِيْهِ دِرْهَمٌ مِنْ حَرَامٍ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ لَهُ صَلاَةً مَا دَامَ عَلَيْهِ، قَالَ: ثُمَّ اَدْخَلَ اُصْبٌعَيْهِ فِى اُذُنَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: صُمَّتَا اِنْ لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ص سَمِعْتُهُ يَقُوْلُهُ. احمد
Dari Ibnu ‘Umar RA, ia berkata, “Barangsiapa yang membeli pakaian seharga sepuluh dirham sedangkan yang satu dirham dari uang yang haram, maka Allah ‘Azza wa Jalla tidak mau menerima shalatnya selama dia memakainya”. Rawi berkata : Kemudian Ibnu ‘Umar memasukkan dua jarinya ke dalam dua telinganya dan berkata, “Semoga dua telinga saya ditulikan jika Nabi SAW tidak menyabdakan sebagaimana yang aku dengar”. [HR. Ahmad]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ؟ قاَلَ: اَلْفَمُ وَ اْلفَرْجُ. وَ سُئِلَ عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ؟ قَالَ: تَقْوَى اللِه وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ. الترمذى و قال حديث صحيح غريب
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka. Beliau menjawab, “(Sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka) adalah mulut dan kemaluan”. Dan beliau ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Beliau SAW menjawab, “”Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. [HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits shahih gharib]

عَنْ مُعَاذٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَا تَزَالُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ اَرْبَعٍ: عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَ اَفْنَاهُ؟ وَ عَنْ شَبَابِهِ فِيْمَ اَبْلاَهُ؟ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَ اَنْفَقَهُ؟ وَ عَنْ عِلْمِهِ مَا ذَا عَمِلَ فِيْهِ؟ البيهقى و رواه الترمذى عن حديث ابى برزة و صححه
Dari Mu’adz RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidak berpindah kedua tapak kaki seorang hamba pada hari kiyamat sehingga ditanya tentang empat hal : 1. tentang umurnya untuk apa dia menghabiskannya, 2. tentang masa mudanya untuk apa dia menggunakannya, 3. tentang hartanya dari mana dia mencarinya dan ke mana membelanjakannya, dan 4. tentang ilmunya, apa yang dia perbuat dengan ilmunya itu”. [HR. Baihaqi. Dan Tirmidzi meriwayatkan dari haditsnya Abu Zar’ah, dan ia menshahihkannya]

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ اِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ. ابن حبان فى صحيحه
Dari Jabir bin ‘Abdullah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, Hai Ka’ab bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari barang yang haram”. [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya]

عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِّيَ بِحَرَامٍ. ابو يعلى و البزار و الطبرانى فى الاوسط و البيهقى
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dengan barang yang haram”. [HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Thabrani di dalam Al-Ausath dan Baihaqi]

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan