Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Bertolak Dari Arafah

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Bertolak Dari Arafah

Perintah "Tsumma afiidluu min haitsu afaadlonnaas" yang artinya Kemudian bertolaklah kalian dari tempat bertolaknya orang-orang banyak.

ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. البقرة: 199
Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Baqarah : 199]

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ كَانَ قُرَيْشٌ وَمَنْ دَانَ دِينَهَا يَقِفُوْنَ بِالْمُزْدَلِفَةِ وَ كَانُوْا يُسَمَّوْنَ اْلحُمْسَ وَ كَانَ سَائِرُ اْلعَرَبِ يَقِفُوْنَ بِعَرَفَةَ. فَلَمَّا جَاءَ اْلاِسْلاَمُ اَمَرَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ نَبِيَّهُ ص اَنْ يَأْتِيَ عَرَفَاتٍ فَيَقِفَ بِهَا ثُمَّ يُفِيْضَ مِنْهَا فَذلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَ جَلَّ {ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ}. مسلم 2: 893
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Pada zaman dahulu orang-orang Quraisy dan orang-orang yang seagama dengannya biasa berwuquf di Muzdalifah, dan mereka menamakan Al-Hums”, sedangkan orang-orang ‘Arab lainnya sama wuquf di padang ‘Arafah. Ketika Islam datang, Allah ‘Azza wa Jalla  menyuruh kepada Nabi-Nya SAW supaya datang ke ‘Arafah dan mengerjakan wuquf di sana, kemudian berangkat dari sana. Yang demikian itulah yang dimaksud dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla (Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak) [QS. Al-Baqarah : 199]”. [HR. Muslim juz 2, hal. 893, no. 151]

عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ قَالَ عُرْوَةُ كَانَ النَّاسُ يَطُوفُوْنَ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ عُرَاةً اِلاَّ اْلحُمْسَ وَ اْلحُمْسُ قُرَيْشٌ وَ مَا وَلَدَتْ وَ كَانَتِ اْلحُمْسُ يَحْتَسِبُوْنَ عَلَى النَّاسِ يُعْطِي الرَّجُلُ الرَّجُلَ الثّيَابَ يَطُوْفُ فِيْهَا وَ تُعْطِي اْلمَرْأَةُ اْلمَرْأَةَ الثّيَابَ تَطُوْفُ فِيْهَا فَمَنْ لَمْ يُعْطِهِ اْلحُمْسُ طَافَ بِاْلبَيْتِ عُرْيَانًا، وَ كَانَ يُفِيْضُ جَمَاعَةُ النَّاسِ مِنْ عَرَفَاتٍ وَ تُفِيْضُ اْلحُمْسُ مِنْ جَمْعٍ. قَالَ وَ اَخْبَرَنِي اَبِى عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ هذِهِ اْلآيَةَ نَزَلَتْ فِى اْلحُمْسِ {ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ}قَالَ كَانُوْا يُفِيْضُوْنَ مِنْ جَمْعٍ فَدُفِعُوْا اِلَى عَرَفَاتٍ. البخارى 2: 175
Dari Hisyam bin ‘Urwah, ‘Urwah berkata : Dahulu orang-orang di zaman Jahiliyyah thawaf dengan telanjang, kecuali bangsa Quraisy dan anak-anaknya. Dan mereka (Al-Hums) mencari pahala dengan berbuat baik kepada orang-orang, orang laki-laki mereka memberi pakaian kepada orang laki-laki untuk thawaf, demikian pula wanita memberi pakaian kepada wanita untuk thawaf. Sedangkan orang yang tidak diberi pakaian oleh orang Quraisy, maka harus thawaf di Baitullah sambil telanjang. Dan dahulu orang-orang bertolak dari ‘Arafah sedangkan Al-Hums (Quraisy) bertolak dari Muzdalifah. Hisyam bin ‘Urwah berkata : Ayahku memberitahukan dari ‘Aisyah RA, bahwa ayat ini (Tsumma afiidluu min haitsu afaadlonnaas) yang artinya : (Kemudian bertolaklah kalian dari tempat bertolaknya orang-orang banyak), diturunkan tentang orang-orang Hums. (‘Urwah) berkata, “Dahulu mereka bertolak dari Muzdalifah, maka diperintahkan supaya bertolak dari ‘Arafah”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 175, no. 1593]

عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ اَبِيْهِ اَنَّهُ قَالَ سُئِلَ اُسَامَةُ وَ اَنَا جَالِسٌ كَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَسِيْرُ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ حِيْنَ دَفَعَ، قَالَ: كَانَ يَسِيْرُ اْلعَنَقَ فَاِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ. البخارى 2: 175
Dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya bahwasanya ia berkata : Usamah ditanya dan pada waktu itu (aku duduk) di dekat Usamah tentang bagaimana perjalanan Rasulullah SAW pada haji wada’ ketka beliau berangkat (dari ‘Arafah). Usamah menjawab, “Beliau berjalan sedang (antara cepat dan lambat) apabila beliau mendapatkan tanah yang lapang, maka beliau mempercepat”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 175, no. 1594]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض اَنَّهُ دَفَعَ مَعَ النَّبِيّ ص يَوْمَ عَرَفَةَ فَسَمِعَ النَّبِيُّ ص وَرَاءَهُ زَجْرًا شَدِيْدًا وَ ضَرْبًا لِلاِبِلِ فَاَشَارَ بِسَوْطِهِ اِلَيْهِمْ وَ قَالَ: اَيُّهَا النَّاسُ، عَلَيْكُمْ بِالسَّكِيْنَةِ، فَاِنَّ اْلبِرَّ لَيْسَ بِاْلاِيْضَاعِ. البخارى 2: 176
Dari Ibnu ‘Abbas RA bahwasanya ia berangkat bersama Nabi SAW pada hari ‘Arafah. Lalu Nabi SAW mendengar bentakan yang keras dan orang memukup unta di belakang beliau, maka beliau mengisyaratkan dengan cemeti kepada mereka seraya bersabda, “Wahai manusia, tenanglah, karena kebaikan itu tidak dengan berjalan cepat”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 176, no 1598]


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan